Berita

hotline

24nov 1

rssyarifhidayatullah.com, Tangsel - Kamis 24 November 2016 Rumah Sakit Syarif Hidayatullah kembali mengadakan kegiatan pengajian rutin yang diadakan di Ruang Aula Lantai 5 RSSH. Pada kesempatan kali ini kami menghadirkan Ustadz Muhammad Khairin yang menyampaikan tausiah tentang "Rizki Tidak Selalu Berwujud Materi".

Hakikat Rizki tidak hanya berwujud harta atau materi belaka seperti asumsi kebanyakan orang. Tetapi, yang dimaksud rizki adalah yang bersifat lebih umum dari itu. Semua kebaikan dan maslahat yang dinikmati seorang hamba terhitung sebagai rejeki. Hilangnya kepenatan pikiran, selamat dari kecelakaan lalu-lintas, atau bebas dari terjangkiti penyakit berat, semua ini merupakan contoh kongkret dari rizki. Porsi Rizki yang diberikan Allah SWT untuk setiap masing-masing manusia sudah ditentukan sejak dini, ketika manusia itu masih berupa janin berusia 120 hari. 

Kendatipun rizki telah ditetapkan semenjak manusia berada di perut ibunya, tetapi Allah Subhanhu wa Ta’ala tidak menjelaskan secara detail. Tidak ada seorang manusia pun yang mengetahui pendapatan rizki yang akan ia peroleh pada setiap harinya, ataupun selama hidupnya. Ini semua mengandung hikmah.

“Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diperolehnya besok”. [Luqman/31 : 34]

Islam tidak menganjurkan pemeluknya untuk memerankan diri sebagai penganggur, meski dengan dalil untuk mengkonsentrasikan diri dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jadi, usaha itu merupakan keharusan. Tidak ada kependetaan atau kerahiban dalam Islam. Seorang muslim tidak selayaknya senang bergantung kepada orang lain, menunggu belas kasih dari orang-orang yang lalu-lalang melewatinya.

Rizki itu harus HALAL dan BERKAH. Rizki yang kita dapat saat ini akan bepengaruh pada lahir insan-insan masa depan, yaitu anak-anak yang berjiwa suci dan berkepribadian luhur, lantaran mendapatkan asupan gizi dari makanan halal. Selain itu, juga dapat menghadirkan karunia lain, yang tidak bisa terpantau oleh indera ataupun dihitung dengan materi. Itulah Berkah. 

Salah satu ibadah yang dapat memperlancar datangnya rezeki adalah dengan Shalat Dhuha. Rezeki adalah hak semua orang dan kemiskinan mendekati kekufuran, maka ibadah dan usaha adalah jawabannya. 

Kegiatan pengajian ini ditutup dengan pembacaan doa oleh Ustadz Atabik Luthfi. Semoga semua yang disampaikan dapat bermanfaat untuk kita semua. 

24nov 2

24nov 3