Ketuban berfungsi melindungi janin dari trauma, menjaga suhu janin, mempermudah pergerakan janin, menghantarkan zat-zat penting untuk pertumbuhan janin dan menghantarkan hormon untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Dengan pecahnya ketuban menandakan janin akan segera lahir, hal ini tidak jadi masalah ketika usia kehamilan sudah cukup bulan yaitu dimana usia kehamilan mencapai lebih dari 37 minggu . Tetapi jika Ketuban pecah dini (KPD) tentu memerlukan penanganan khusus dikarenakan dapat mengancam kesehatan Ibu dan janin.
Senin, 5 September 2016 Rumah Sakit Syarif Hidayatullah mengadakan Inhouse training tentang Ketuban Pecah Dini oleh dr. Teti Ernawati, Sp.OG dihadiri oleh perawat dan bidan.
dr. Teti Ernawati, Sp.OG menyampaikan Pada sebagian besar kasus Ketuban pecah dini, penyebabnya tidak diketahui, tetapi memiliki kaitan erat dengan riwayat kelahiran prematur, dan perdarahan selama kehamilan, dan di sebabkan beberapa faktor lain seperti:
- Inkompetensi serviks atau leher rahim
- Polihidramnion atau cairan ketuban berlebih
- Memiliki riwayat ketuban pecah dini sebelumya atau pernah melahirkan prematur
- Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
- Kehamilan kembar
- Trauma ataupun stress
- Serviks atau leher rahim yang pendek yaitu dibawah 25mm pada usia kehamilan 23 minggu
- Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis, klamidia, gonore dan sebagainya
- kurangnya perawatan saat kehamilan atau melakukan kebiasaan buruk selama kehamilan seperti merokok.
Banyak hal yang disampaikan oleh dr. Teti Ernawati, Sp.OG tentang Ketuban Pecah Dini dalam inhouse training ini. Tujuan dari diadakannya in inhouse training adalah agar para perawat dan bidan paham tentang penanganan yang harus dilakukan saat pasien mengalami ketuban pecah dini dan dapat sharing tentang pengalaman-pengalaman yang sudah dialami selama ini. Pada akhir acara dibuka sesi tanya jawab. Semua peserta terlihat sangat antusias dalam in house training ini.